SUBNETTING
Jumlah IP Address sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan. Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Routing & konsekuensi logis lainnya akan terjadi dengan lebih effisien dengan metoda subnetting yang baik. Tulisan ini akan menyorot secara seksama konsep / cara melakukan subnetting pada IP Address.
PENDAHULUAN
Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan. Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Dengan subnetting, sebuah alamat jaringan tunggal dapat dipecah menyadi banyak sub jaringan (sub network, atau disingkat dengan subnet).Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting.
Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi tingkat congesti dalam suatu network. Perhatikan bahwa pengertian satu network secara logika adalah host-host yang tersambung pada suatu jaringan fisik. Misalkan pada suatu LAN dengan topologi bus, maka anggota suatu network secara logika haruslah host yang tersambung pada bus tersebut. Jika menggunakan hub untuk topologi star, maka keseluruhan network adalah semua host yang terhubung dalam hub yang sama.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, seorang network administrator dapat mendelegasikan alokasi IP address untuk host di seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network. Setelah membuat subnet secara fisik, kita juga harus membuat subnet logic. Masing-masing subnet fisik setiap departemen harus mendapat subnet logic yang berbeda, berupa network address yang merupakan bagian (sub) dari network address perusahaan.
Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bentuk subnet mask adalah urutan bit 1, diikuti bit 0. Jumlah bit 1 menentukan tingkat subnet mask. Tabel berikut memberikan beberapa contoh harga subnet mask.
Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut:
• Mereduksi Tarif Jaringan
Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran broadcast domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua hoat yang ada di jaringan dan sub jaringan. Saat tarfik broadcast mulai mengasumsi langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut.
• Mengoptimasi Performansi Jaringan
Sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh permormansi jaringan lebih baik.
• Memudahkan manajemen
Dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
• Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas
Sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien.
Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat nilai dari bit-bit Subner Mask. Nilsi ini yang akan dijadikan panduan untuk proses subnetting. Berikut adalah tabel bit-bit Subnet Mask
Tabel 1. Bit bit Subnet Mask
Ket: Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai bit network
Dengan demikian, kemungkinan-kemungkinan subnet yang tersedia sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai-nilai subnet mask yang mungkin untuk subnetting
Contoh Subnetting
Apabila sebuah NetID 192.168.0.150/27, maka untuk menentukan Kelas dan Subnet Mask dari NetID tersebut adalah sebagai berikut:
192.168.0.150 tergolong IP dari kelas C.
Subnet Mask /27 berarti
11111111.11111111.11111111.11100000
192+32=224(lihat Tabel 1)
Sehingga Subnet Mask adalah 255.255.255.224
Perhitungan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi perhitungan tentang subnetting dapat diurutkan sebagai berikut:
1. Jumlah Subnet = 32 bit – 27 bit = 5 bit
2. Jumlah Host per Subnet = -2, dimana x adalah jumlah banyaknya bit 0 pada oktet terakhir. Jadi jumlah Host per Subnet adalah -2 = 30
Tabel 3. Tabel hasil Subnetting 192.168.0.150/27
Jadi IP network ny adalah 192.168.0.131, IP broadcast = 192.168.0.163,IP host dimulai dari 192.168.0.132 – 192.168.0.162. jadi memiliki subnet 192.168.0.150 termasuk ke dalam Subnet 5.
-
0 komentar:
Posting Komentar