30/04/13

IMplementasi Neural Network pada Algoritma Fuzzi

1. PENDAHULUAN

Kenyataan bahwa masalah yang dihadapi dalam dunia nyata khususnya di bidang industri adalah masalah-masalah kompleks yang melibatkan banyak variabel dan memerlukan keputusan yang cepat menyediakan peluang yang besar bagi aplikasi jaringan saraf tiruan (artificial neural network, ANN). Neural network menawarkan metode penghitungan secara paralel dan terdistribusi sehingga memungkinkan penghitungan dengan melibatkan banyak variabel dengan proses hitung yang cepat. Neural network dikembangkan berdasarkan prinsip kerja jaraingan saraf pada manusia dimana untuk bisa mahir dalam ketrampilan tertentu harus melalui tahapan pembelajaran atau pelatihan dahulu. Pengembangan metode ini memang juga diarahkan untuk aplikasi penghitungan dengan komputer (Kaparthi dan Suresh, 1991).

Aplikasi, khususnya di bidang industri, dari neural network sekarang ini telah meluas ke berbagai sendi-sendi industri untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas antara lain pendiagnosa sistem produksi, memonitor kondisi perkakas, optimisasi desain, deteksi kemacetan lini produksi, pengendalian proses, pembentukan group technology/cellular manufacturing, sistem inspeksi dan pengendalian kualitas, dll. Aplikasi dari segi pengelohan informasi antara pengenalan pola, klasifikasi data dan pola, manajemen pengendalian, dll (Zhang dan Huang, 1995).

Agar bisa digunakan, neural network harus dilatih dulu. Pada prinsipnya ada dua cara untuk melatih network, yaitu dengan supervised learning dan unsupervised learning (Hagan et al, 1996). Supervised learning atau pembelajaran dengan diawasi memerlukan seperangkat data input untuk melatih yang terdiri dari pasangan data input dan data target. Network dilatih agar dapat memproses data input dan mengeluarkan output seperti yang ditargetkan. Jadi network akan mengatur diri sendiri agar dapat bertingkah seperti yang dilatihkan.Pada unsupervised learning, di sini network hanya diberi seperangkat data input saja tanpa adanya target yang diharapkan. Network akan melatih dirinya sendiri untuk bisa mengenali pola data input dan kemudian mengklasifikasikannya. Berapa jumlah kelompok data output tidak ditentukan dan jumlah kelompok data ini bisa terus bertambah tanpa batas. Dalam unsupervised ini, network hanya diberi rambu-rambu tentang tingkat keseragaman data input saja. Atau dengan kata lain, jumlah kelompok data yang terbentuk ditentukan oleh tingkat keseragaman data. Jika tingkat keseragaman rendah maka jumlah kelompok data yang dihasilkan akan sedikit dan demikian sebaliknya. Fuzzy neural network dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara fuzzy time series yang memiliki nilai akurasi paling baik dari penelitian sebelumnya dan multi layer perceptron neural network.

2. IMPLEMENTASI PERAMALAN FUZZY NEURAL NETWORK A. Skenario Uji Coba

Pada uji coba model peramalan Fuzzy Neural Network dilakukan uji coba dengan skenario pengubahan parameter umum dan parameter khusus. Parameter umum adalah perubahan panjang interval, sedangkan parameter khusus berupa perubahan nilai pembagi interval. Nilai parameter yang digunakan pada uji coba dipaparkan pada Tabel 2.

B. Uji Coba FNN dengan Pembagi Interval 4

Dari implementasi dan uji coba model peramalan fuzzy neural network kemudian dilakukan evaluasi kinerja dengan menghitung nilai MAPE. Nilai MAPE dari hasil uji coba peramalan dengan fuzzy neural network dengan pembagi interval bernilai 4 disajikan dalam Tabel 3.

Berdasarkan nilai MAPE pada Tabel 3 diketahui bahwa nilai akurasi terbaik dihasilkan dari uji coba dengan panjang interval 25. Selain itu ditemukan bahwa semakin kecil panjang interval, hasil peramalan yang didapatkan semakin baik.

C. Uji Coba FNN dengan Pembagi Interval 3

Uji coba selanjutnya yang dilakukan adalah uji coba model peramalan fuzzy neural network dengan skenario pembagi interval 3, dan panjang interval sama seperti pada uji coba sebelumnya. Hasil yang disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai akurasi terbaik untuk peramalan fuzzy neural network dengan pembagi interval 3 didapatkan dari uji coba dengan panjang interval 25.

3. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil implementasi fuzzy neural network antara lain adalah :

• Kelebihan dari model peramalan fuzzy neural network adalah dapat menghasilkan peramalan yang tidak jauh berbeda dari data aslinya, sementara kekurangan model ini terletak pada kemampuannya yang hanya terbatas untuk melakukan peramalan sesuai jumlah periode data masukannya saja. • Model peramalan fuzzy neural network dapat menghasilkan peramalan dengan akurasi yang sangat baik dengan nilai MAPE sebesar 8,667 %. Akurasi paling baik dihasilkan saat peramalan menggunakan panjang interval 50 dan pembagi interval 3. • Untuk implementasi fuzzy neural network dengan pembagi interval 4 ditemukan bahwa semakin kecil panjang interval, hasil peramalan yang didapatkan semakin baik. Sementara untuk implementasi fuzzy neural network dengan pembagi interval 3 ketentuan tersebut tidak berlaku. • Pada peramalan fuzzy neural network, jumlah neuron pada lapisan tersembunyi tidak memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap hasil peramalan. Ini dikarenakan pada proses defuzzifikasi relasi logika fuzzy yang dihasilkan oleh neural network hanya digunakan untuk membandingkan relasi yaitu nilai dari letak dua periode data pada interval. Apakah data n lebih besar dari data n+1 atau sebaliknya, dan tidak memperhatikan besar nilai relasinya. • Proses defuzzifikasi pada peramalan fuzzy neural network perlu disesuaikan kembali agar dapat menghasilkan peramalan yang tidak hanya terbatas pada jumlah data masukannya.

Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=112&cad=rja&ved=0CDkQFjABOG4&url=http%3A%2F%2Fwww.uajy.ac.id%2Fjurnal%2Fjti%2F1999%2F3%2F2%2Fdoc%2F1999_3_2_5.doc&ei=4otaUfuzH8m8rAfNlIHIBw&usg=AFQjCNHssfZ-cAhmWNQML-SBTQVr8NLnEw&sig2=rHmJ_LpU21UY7uxcNkspZA&bvm=bv.44697112,d.bmk Setiyoutami, A., Prediksi Kunjungan Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit Onkologi Surabaya Menggunakan Fuzzy Time Series. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Sistem Informasi FTIf ITS Surabaya (2012).

09/01/13

Tools Forensik IT 3

• Phone Investigation

• PDA Investigation

• Forensic LAB Tools

• Tool forensik cyber

Windows File Analyzer adalah sebuah freewareber-platform Windows yang mampu membaca cache Windows seperti “thumbs.db”, prefecth, shortcut, dan “index.dat”. “Thumbs.db” adalah cache Windows yang berisikan data berupa history file gambar atau video yang terdapat dalam suatu folder agar Windows dapat menampilkan gambar maupun video tersebut secara thumbnail atau filmstrip. Prefetch adalah folder manajemen pemanggilan aplikasi di Windows, agar proses loading/pemanggilan aplikasi dapat lebih cepat pada pemanggilan kedua. Shortcut adalah suatu pemicu aplikasi agar aplikasi tersebut dapat dijalankan tanpa harus terlebih dahulu membuka folder dimana aplikasi tersebut ter-install jika diterjemahkan secara harafiah. Shortcut adalah jalan pintas untuk memanggil suatu aplikasi. “Index.dat” adalah suatu file yang berisikan history/catatan aktivitas ketika sedang berselancar didunia maya.


Fungsi dari Windows File Analyzer adalah membaca keseluruhan isi cache Windows tersebut. Windows akan melakukan caching dari semenjak pertama kali Windows digunakan, dan pencatatan akan selalu dilakukan dari waktu ke waktu (baik itu ketika terjadi penambahan file maupun penghapusan). Informasi yang ditampilkan dari pembacaan cache tersebut berupa tanggal pertama kali file/shortcut tersebut dibuat, tanggal terakhir kali penggunaan, properties dan thumbnail preview gambar maupun video, kapan suatu aplikasi ter-install hingga terakhir kali dijalankan, halaman web yang pernah dikunjungi dan lain sebagainya. Dengan freeware ini, kita dapat mengetahui pernah ada atau tidaknya suatu file (seperti untuk membuktikan bahwa si pelaku memang sebagai penyebar luas video kelakuan buruk beberapa selebriti Indonesia karena file tersebut tercatat pernah mendiami harddisk-nya), aplikasi apa saja yang dijalankan, hingga untuk mengetahui website apa saja yang pernah dikunjungi.


SC Magazine merekomendasikan DriveSpy dan EnCAse :

• DriveSpy beroperasi pada lingkungan DOS dan memberikan semua tool yang diperlukan untuk melakukan eksplorasi suatu media dan menemukan data yang relevan.

• EnCASE memiliki GUI yang menarik dan beroperasi pada image ketimbang bukti asli. EnCase juga mengikutsertakan fungsi pembangkitan laporan dan suatu feature yang sangat berguna yang mendukung bahasa pemrograman bernama Escript. EnCase, dari Guidance Software bisa mengelola dan melihat semua bukti. Terdapat feature untuk mencatat siapa yang bekerja dan kapan dengan data.

• SafeBack dari New Technologies, Inc untuk memelihara barang bukti dipakai secara khusus oleh pihak penegak hukum.



Artikel terkait lainnya tentang Tools-Tools Forensik dari Kelompok 7 dapat diliat pada blog berikut ini :

Tools Forensik IT 1


Tools Forensik IT 2


Tools Forensik IT 4


Tools Forensik IT 5


 

this is my blog Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang