-
21/11/11
Kontroversi Pulau Komodo
KONTROVERSI PULAU KOMODO MENJADI 7 KEAJAIBAN DUNIA
Sekarang ini sedang ramai-ramainya publik memperbincangkan tentang upaya indonesia memperbincangkan Taman Nasional Pulau Komodo untuk memenangkan kompetisi #New7Wonder : Kompetisi untuk mejadi 7 Keajaiban Dunia.
Ini adalah upaya dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Indonesia Bersatu I, dibawah kepemimpinan Bpk.Jero Wacik untuk mengangkat Taman Nasional Wisata Komodo dikancah Internasional.
Yang mengejutkan ditengah upaya dukung mendukung Taman Nasional Pulau Komodo daam kompetisi #New7Wonder, pakar komodo dunia, Putra Sastrawan, yang telah meneliti komodo selama 42tahun itu, menyerukan agar masyarakat menghentikan dukungan sms pada kompetisi ini. “Dukungan sms hanya mengambil keuntungan sesaat, tanpa peduli nasib keberlangsungan nasib komodo itu sendiri. Taman Nasional Pulau komodo sudah cukup terkenal, 90% yang kesana adalah turis asing”. Beliau juga berseru bahwa Pulau Komodo sudah diakui UNESCO sebagai WORLD HERITACE SITE sejak tahun 1991.
Kompetisi #New7Wonder ini juga terungkap banyak masalah. Organisasi PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan, UNESCO tak mendukung kompetisi ini. Dan salah satu negara peserta kompetisi MALADEWA menarik diri dari keikutsertaan dikarenakan banyak permintaan biaya dari pihak panitia #New7Wonder yang tak sanggup mereka penuhi.
KEMENDUDPAR sempat menggugat panitia kompetisi tersebut karena Taman Nasional Pulau Komodo dicoret secara sepihak oleh mereka, upaya mengkampanyekan “Dukung Taman Nasional Komodo” dalam kompetisi #New7Wonder diteruskan oleh mantan WAPRES Jusuf Kalla, yang kali ini menjadi Duta Promo Pulau Komodo.
Jika saya ada dibagian kelompok orang-orang yang pro akan masalah ini saya akan mengatakan “Tidak ada salahnya kita mendukung, sebagai masyarakat indonesia yang memiliki jiwa Nasionalisme kita patut membantu kemajuan bangsa, dalam hal ini adalah memperkenalkan Taman Nasional Pulau Komodo di kancah internasional”.
Namun saya lebih memihak pada kelompok masyarakat yang kontra akan masalah ini,” karena menurut penjelasan diatas untuk mengikuti kompetisi ini saja sudah mengeluarkan biaya besar, lebih baik dananya digunakan untuk biaya penangkaran atau pelestarian Komodo itu sendiri, toh komodo sudah terkenal juga kan seperti yang dikatakan pakar komodo dunia, komodo Cuma ada di Indonesia,kalau punah, rusak dan sebagainya apa iya masih digembar-gemborkan??”.
Yaa pendapat setiap orang kan pasti berbeda, semua ini kembali ke masyarakat Indonesia sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar